Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai salah satu kabupaten yang tergabung dalam Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City), pada Hari Rabu (23/08/2023) mengadakan Workshop Prosedur Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Hotel Grand Rohan Jogja dengan tema "Statistik berkualitas untuk Bantul Smart City".
Dalam sambutannya, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengarahkan dan memerintahkan kepada Para pimpinan OPD dan Panewu untuk menghasilkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar perumusan berbagai kebijakan pemerintah, terutama dalam proses menuju penyelenggaraan Smart City.
Prakosa Grahayudiandono,S.E.,M.P.A., perencana ahli madya, selaku narasumber dari Bappenas melalui zoom menyampaikan bahwa tujuan kebijakan Satu Data Indonesia berdasarkan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia adalah mewujudkan ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan antar Instansi Pemerintah untuk mendukung perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.
"SPBE, SDI, dan Smart City merupakan 3 hal yang saling terkait karena SPBE merupakan katalisator menuju Smart City dan dengan pemanfaatan data yang baik maka akan tercipta layanan publik yang menunjang penerapan Smart City." pungkas Prakosa.
Catur Didi Wahyudi, SST., M.Si., statistisi ahli madya dari BPS Kabupaten Bantul sebagai narasumber kedua menjelaskan Prosedur Tata Laksana Kegiatan Statistik mengacu Generic Statistical Business Process Model (GSBPM). "Dalam hal ini, data yang dihasilkan oleh para produsen data harus sesuai dengan prinsip satu data sehingga menjadi data yang berkualitas, yakni relevan, akurat, mudah diakses, konsisten, tepat waktu, dan mudah ditafsirkan. Selanjutnya, dalam proses penjaminan kualitas data, metadata harus dilengkapi, dan rekomendasi statistik terhadap kegiatan pengumpulan data perlu disusun agar selaras dengan GSBPM,", terang Catur. (MS)
