Menjadi kreator konten di media sosial memang gampang-gampang susah. Selain disiplin dan konsisten, ada beberapa strategi maupun tips yang bisa dilakukan saat ingin memulai menjadi kreator konten di media sosial. Apalagi, minat untuk menjadi kreator konten saat ini mulai dilirik berbagai lapisan masyarakat mengingat ada pundi-pundi rupiah yang bisa diraup ketika menjadi kreator konten.
Menyadari hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul menggandeng kreator konten asli Yogyakarta, Gadis Rafidha, untuk memberikan sejumlah tips menjadi kreator konten dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) literasi digital di Kalurahan Srimartani, Kalurahan Muntuk, Kalurahan Karangtalun, dan Kalurahan Terong. Kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan sepanjang Februari 2025.
Berkecimpung di dunia kreator konten selama lebih dari lima tahun, Gadis tidak sekadar memaparkan teori, tapi juga mengajak peserta untuk praktik langsung. Oleh sebab itu, bimtek kali ini dikemas selama dua hari. Satu hari untuk teori, satu hari untuk praktik.
“Menjadi kreator konten memang harus konsisten. Sebelum itu, temukan dulu niche kita ada di mana,” ujar Gadis. Niche yang dimaksud merupakan topik khusus yang dipilih kreator konten untuk dibahas secara khusus. Niche juga bisa menerangkan secara langsung identitas atau citra yang ingin dibangun.
Selain itu, Gadis juga menekankan bahwa salah satu senjata yang harus dimiliki kreator konten adalah gawai atau smartphone. Namun, gawai yang dipakai tidak harus mahal atau dilengkapi fitur paling mutakhir.
“Tidak perlu pakai smartphone mahal. Ide konten jauh lebih mahal dan berharga. Jadi, Bapak Ibu tidak usah cemas,” tutur Gadis.
Gadis mencontohkan ada seorang artis terkenal yang membuat konten tentang mancing dengan konsep dan peralatan yang mahal. Lalu, ia membandingkan dengan kreator konten yang sama-sama membuat konten soal mancing dengan alat sederhana. Ternyata, engagement dan penonton konten si artis kalah jauh dengan konten kreator konten yang lebih simpel. Alasannya karena ide konten yang lebih segar dan relate dengan kehidupan sehari-hari.
Setelah memaparkan teori, Gadis lantas mengajak peserta untuk praktik di hari kedua. Sesi praktik ini ternyata cukup seru dan antusias peserta juga besar. Bahkan, ada yang membawa truk ke lokasi bimtek untuk dibuat konten. Tak hanya itu, peserta lain ada pula yang membawa dua porsi tengkleng yang ia masak sendiri.
Di penghujung bimtek, Gadis kembali mengingatkan bahwa sebetulnya semua orang memiliki potensi untuk menjadi kreator konten. Bekal yang harus dipersiapkan adalah niat, konsisten, dan disiplin.
