Aplikasi Bantulpedia, Satu Aplikasi Beragam Layanan dan Informasi Publik

Pada dasarnya kita ini sudah mendambakan adanya sistem kabupaten cerdas atau kota cerdas, Bantul Smart City. Nah Bantul Smart City ini mensyaratkan dua hal yakni pemerintahannya cerdas (smart government), masyarakatnya juga cerdas (smart citizens), saat ini masyarakat Bantul banyak yang cerdas menuntut layanan publik pemerintah itu harus bisa diurus dengan cepat maka, untuk menjawab itu semuanya. Pemerintah Kabupaten Bantul membuat platform digital yaitu Bantulpedia yang menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai macam layanan.
Mulai dari layanan KTP, sampai layanan antri di Rumah Sakit atau Puskesmas-puskesmas, sampai saat ini baru 24 layanan dari 33 layanan yang sudah masuk sistem Aplikasi Bantulpedia, nantinya akan kita kembangkan terus sejumlah 33 layanan.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih pada saat menjadi narasumber di Acara Talkshow Taman Paseban kerjasama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul dengan Stasiun TVRI Yogyakarta yang dipandu oleh Host Vira Maya dan Co-Host Pur Persegi.  Taman Paseban edisi ini mengangkat tema Aplikasi Bantulpedia Jendela Pelayanan Pemkab Bantul. Selasa petang (7/9/2021).

Lebih lanjut Bupati Bantul mengatakan, agar layanan publik yang bisa diakses oleh masyarakat itu lebih mudah,lebih murah, cepat dan akurat itu ukurannya. Untuk menjawab itu semuanya tentu dengan sebuah aplikasi Bantulpedia ini, yang dapat diunduh melalui Play Store atau App Store. “ Nah masyarakat ini cepat atau lambat pasti akan membutuhkan Bantulpedia ini, karena dengan aplikasi ini seluruh pengurusan itu akan menjadi lebih cepat, tentu akal sehat kita tentu memilih yang lebih murah, lebih cepat, lebih akurat begitu, Bantulpedia ini kita harapkan menjadi jawaban atas harapan masyarakat untuk lebih meningkatkan kualitas kehidupannya itu salah satunya bagaimana mengurus atau mengakses layanan publik itu dengan tepat, “ kata Bupati Bantul.

Kendala masyarakat sejauh ini menurut Bupati, masih ada sebagian dari masyarakat kita belum memiliki budaya smart, sehingga layanan publik di Kabupaten Bantul masih memberikan layanan yang online (daring) maupun layanan offline (luring).  “ Utamanya, kaum milenial ini lebih akrab dengan IT (Information Technology) lebih akrab dengan pemakaian gadget (gawai) sehingga mereka lebih mudah untuk mengakses, kecuali generasi tua kita yang belum akrab atau tidak pernah sama sekali memegang gadget. Akan tetapi pemerintah akan selalu mendorong sosialisasi ini, saya yakin walaupun sudah tua kalau dilatih pasti bisa, “ terang Abdul Halim Muslih.

Kenyataan dilapangan sering kita jumpai, masyarakat kurang ramah kurang akrab dengan dunia digital / IT, misalnya masih terjadi antrian-antrian panjang di mall di bandara, atau di kantor yang semuanya untuk mendaftarkan atau memvalidasi peserta yang harus pakai scanning, barcode atau QR Code, tapi ada orang yang sama sekali tidak mengerti, tentu orang secara budaya pasti akan ketinggalan.

“ Masih ada kesenjangan budaya digital di sebagian orang yang memang belum akrab dengan pemanfaatan IT ini, hal ini menjadi kewajiban kita semua untuk menuju Bantul Smart City ( Bantul Kota Cerdas) terus-menerus harus kita sosialisasikan, “ tuturnya.

Sementara Narasumber kedua, Kepala Diskominfo Kabupaten Bantul Ir. Fenty Yusdayati, M.T., mengatakan bahwa Aplikasi Bantulpedia ini sudah berjalan satu bulan, 24 aplikasi yang ada di OPD-OPD telah kita integrasikan dan aplikasi ini sudah bisa dimanfaatkan baik yang menggunakan Android maupun Iphone. “ Sampai saat ini tercatat sudah ada diunduh oleh 1500 orang, dalam satu bulan ini selain yang berbasis mobile yang berbasis web (laman) juga kita buka/operasikan melalui www.bantulkab.go.id klik menu Bantulpedia, jadi masyarakat bisa memilih berbasis mobile atau website semua tersedia, “ ucap Fenty Yusdayati.

Layanan-layanan yang urgent dan sering diakses masyarakat seperti layanan kependudukan di sana ada Dukcapil Smart, terkait layanan kependudukan itu ada yang bisa diambil di Kapanewon bersangkutan ataupun diantar ke alamat pemohon via pos. Terkait tantangan-tantangan pemanfaatan IT di masyarakat tentang Bantul Smart City kita  , sosialisasikan melalui kanal-kanal media kita seperti media social Pemkab Bantul (Facebook, Instagram, Tweeter, Youtube Channel Bantul TV), yang jelas sasarannya adalah generasi milenial terlebih dahulu, contohnya sebentara lagi akan digelar pemilu sekolah (pemilos) yang memanfaatkan aplikasi untuk pembelajaran demokrasi.

“ Bantulpedia merupakan aplikasi single side on, sekali buka banyak aplikasi di sana, semua layanan terintegrasi, sehingga memudahkan user untuk memilih layanan atau informasi yang diinginkannya, “ tambah Fenty Yusdayati.