Diskominfo Bantul Gelar Workshop Membangun Masa Depan dengan Konsep Smart City

Guna membangun dan memperkuat komitmen perangkat daerah dan kalurahan dalam upaya percepatan implementasi Bantul Smart City, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul menggelar workshop dengan tema Membangun Masa Depan dengan Konsep Smart City pada Senin (28/8/2023) di Grand Rohan, Banguntapan, Bantul. 

 

Acara ini diikuti oleh seluruh perangkat daerah di Kabupaten Bantul, perwakilan dari 17 Kapanewon dan 75 Kalurahan di Kabupaten Bantul. Pembicara dalam workshop tersebut adalah Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., selaku Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Negeri Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

 

Perkembangan kota dan kabupaten di Indonesia yang semakin pesat dan dinamis menuntut kinerja pemerintah daerah juga semakin cepat, responsif, solutif, inovatif, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu dengan hadirnya konsep smart city dan dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan  komunikasi diharapkan mampu menghasilkan potensi yang inovatif untuk menyelesaikan tantangan perkotaan secara tepat guna pada segala sisi pemerintah daerah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi’ Aidin, S.T., M.T., dalam sambutannya. 

Bobot juga menyampaikan jika dalam mewujudkan Smart City bukan hanya sekedar membangun teknologi, namun juga mewujudkan masyarakat yang cerdas dan bijaksana.

 

“Mewujudkan smart city bukan hanya sekedar membangun teknologi tetapi juga mewujudkan masyarakat yang cerdas dan bijaksana. Lebih jauh lagi, untuk mewujudkan smart city tentunya dibutuhkan pemerintahan yang smart. Konsep smart city di Kabupaten Bantul melibatkan seluruh stakeholder terutama masyarakat yang tidak hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek pembangunan,” tutur Bobot. 

 

Lebih lanjut, ia mengatakan jika pemberdayaan masyarakat, kearifan lokal, teknologi informasi dan komunikasi harus saling melengkapi dan dikelola dengan solusi yang inovatif, terintegrasi dan berkelanjutan guna membangun smart city. Bobot menuturkan jika di Kabupaten Bantul telah menerapkan tentang dimensi konsep Smart City, yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment

 

“Penerapan smart city dapat menjadi inovasi yang solutif untuk mendorong dan mempercepat proses pembangunan di Kabupaten Bantul serta menjadi paradigma yang penting bagi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menjalankan proses pembangunan,” terang Bobot. 

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang dalam arahannya menyampaikan jika Kabupaten Bantul memerlukan perubahan seiring dengan keinginan manusianya yang terus meningkat. Ia menyampaikan jika perubahan bisa terjadi dengan dua hal, yaitu keberanian dan pengetahuan. 

 

“Bahwa kita memerlukan perubahan-perubahan, dan perubahan ini adalah sebuah keniscayaan karena kehidupan manusia itu terus berubah seiring dengan keinginan manusia itu terus meningkat maka perubahan itu sebuah keniscayaan. Nah untuk membuat keputusan agar kita melakukan perubahan itu butuh keberanian, namun keberanian saja tidak cukup tanpa pengetahuan,” kata Halim.


Seperti yang disampaikan oleh Bupati, jika konsep smart city menjadi suatu konsep yang terus digaungkan dan dikembangkan mulai dari level pemerintah pusat hingga ke pemerintah daerah bahkan kalurahan guna melakukan percepatan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Sebab perubahan yang lebih baik dari tingkat kalurahan menjadi hal yang penting dan strategis, sehingga ia berharap para lurah dari 75 Kalurahan yang ada di Kabupaten Bantul dapat terus mempelajari bagaimana smart city dapat membangun sebuah daerah secara efektif dan efisien. 

 

“Saya sangat berharap para lurah untuk terus mempelajari bagaimana smart city, dimana smart city ini adalah konsep sebuah konsepsi membangun sebuah daerah secara efektif dan efisien. Efektif itu artinya berdampak, efisien ini ya tidak boros setiap rupiah yang kita keluarkan itu bisa kita pertanggungjawabkan,” pungkasnya. (Fza)