Ini Gaya yang Bisa Dicoba Saat Memulai Menjadi Kreator Konten

Berkecimpung di dunia kreator konten merupakan peluang yang mendatangkan banyak benefit di era digital seperti saat ini. Manfaat yang bisa didapatkan saat menjadi kreator konten antara lain dapat meningkatkan citra diri, memperluas jaringan, hingga keuntungan dari segi ekonomi. Apalagi, ketika seorang konten kreator merambah menjadi influencer dan mendapatkan endorsement.

 

“Kreator konten juga bisa jadi influencer. Mereka meinfluence, memengaruhi banyak orang untuk melakukan banyak aksi. Ikut membeli barang yang dipromosikan, misalnya,” papar kreator konten kuliner dan travelling asal Yogyakarta, Dissy Aulia, saat memberikan materi optimalisasi pengelolaan media sosial bagi Karang Taruna se-Kabupaten Bantul, Selasa (3/12/2024).

 

Dissy menambahkan, sebetulnya tidak sulit untuk menjadi kreator konten. Namun, masih ada beberapa yang bingung untuk memulai. Untuk itu, Dissy memberikan beberapa contoh gaya yang bisa diterapkan saat memulai menjadi kreator konten, terutama kreator konten di media sosial.

 

“Yang paling sederhana, hanya memainkan musik dan video. Ambil saja beberapa video cut to cut, lalu diedit dan diberi musik. Jangan ambil video ndlujur satu menit atau lebih begitu ya. Lalu gaya berikutnya, bisa diberi tulisan dan voice over, pengisi suara. Kalau masih malu merekam suara sendiri, voice over sekarang bisa diisi dengan suara Google,” ujar Dissy.

 

Voice over, kata Dissy, bisa terus dilatih. Saat ini, ia memang lebih suka membuat konten dengan voice over yang diisi oleh suaranya sendiri. Terlebih, saat ini ia juga menjadi bagian dari pengisi suara salah satu akun resmi wisata resmi di Yogyakarta. Tapi, ada proses panjang yang dilaluinya.

 

“Dulu suara saya nggak begini saat mengisi voice over. Tapi latihan terus. Pokoknya latihan. Saat ada naskah atau tulisan tertentu, saya baca keras-keras di depan cermin. Saya rekam, saya dengarkan ulang. Kadang-kadang saya ngobrol dengan orang pakai gaya seolah-olah saya sedang voice over,” imbuh Dissy.

 

Saat sesi diskusi, peserta nampak antusias melempar tanya. Seperti Rosyad, misalnya. Pemuda dari Karang Taruna Kalurahan Bantul ini bertanya tentang algoritma dan bagaimana agar konten yang dibuat bisa menembus audiens yang luar. Pertanyaan serupa juga ditanyakan oleh Yoga dari Guwosari dan Eko dari Sidomulyo.

 

Menjawab pertanyaan ini, Dissy mengungkapkan kreator konten harus konsisten dalam memproduksi konten dan mempublikasikannya. Algoritma, sifatnya fluktuatif. Ketika berhenti membuat konten, algoritma akan jalan di tempat.

 

“Harus konsisten, rajin membuat konten dan diupload. Kalau bingung, bisa dibuat jadwal. Beri motivasi pada diri sendiri agar bisa produktif,” pungkasnya. (Els)