IPDN Lakukan Riset Model Pengembangan Smart City di DIY

Bantul - Pengambilan data primer dan interview lapangan untuk penelitian unggulan "Model Pengembangan Smart City di Provinsi DIY" yang digagas oleh Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) berlangsung di Ruang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Selasa (6/04).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Ir. Fenty Yusdayati, M.T. didampingi oleh Kepala Bidang Tata Kelola e-Government, Aplikasi Informatika dan Data Statistik Sri Mulyani, S.STP., M.Eng beserta jajaran staf, perwakilan dari Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Keuangan dan Aset Daerah. Hadir pula tim riset dari IPDN diantaranya Dr. Drs. Ismail Nurdin, M.Si., Dr. Rahmawati Sururama, S.STP., Dr. Sri Hartati, M.Si. dan Irfan Uluputty, S.STP, M.Si.

Tujuan dilakukannya riset ini untuk melihat bagaimana membangun model pengembangan smart city, khususnya 4 kabupaten dan 1 kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Bantul sendiri dipilih karena merupakan kabupaten/kota yang ikut dalam Gerakan Menuju 100 Smart City.

Secara umum riset ini dimulai dengan progres 2018-2021. Dalam Hal ini juga peneliti melihat kebijakan pemerintah daerah dalam membuat regulasi untuk membangun smart city. Dalam sesi diskusi Irfan Uluputty, S.STP, M.Si. mengatakan “Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) merupakan salah satu pengembangan dari Smart City ini sangat penting karena kalo city nya sudah smart dan people nya belum, tentu ini tidak akan berjalan dengan baik nantinya. Kami senang karena smart city bukan membangun tentang teknologi saja. Tapi masyarakat juga dapat perhatian melalui KIM dan harapannya juga dapat mampu membangun untuk mendapat taraf hidup yang lebih baik dan memanfaatkan keadaan sumber daya di sekitarnya. Kami berharap bahwa smart city Bantul terus berkembang.” (ndo)