Rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul yang terdiri dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kamis (9/12) melaksanakan studi banding ke Pemerintah Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan guna memperlajari baik secara teknis, grand desain, infrastruktur manfaat maupun penganggaran dengan adanya Smart City.
Ir.Fenty Yusyadati, Mt selaku kepala Diskominfo Kabupaten Bantul dalam sambutannya mengatakan tujuan dari kunjungan tersebut selain untuk mempelajari tentang Smart City di Diskominfo Semarang, juga sekaligus untuk mempelajari tentang publik center yang merupakan suatu program yang sedang dikembangkan oleh Diskominfo Bantul.
“Selain Smart City kami juga sedang membangun public center. Nah, kami disini juga ingin sekali mengetahui bagaimana mengoperasionalkan berbagi tugas peran dari public center ini sehingga betul-betul tidak hanya sebagai area yang untuk kegiatan konferensi saja, namun juga yang lainnya” kata kepala Diskominfo Bantul.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Dr. Bambang Pramusinto SH, S.IP.M,Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam implementasi Smart City di tiap-tiap Kabupaten memiliki tantangan dan permasalahannya masing-masing. Sebab setiap daerah dalam pengembangan wilayah, luas wilayah, dan topografisnya berbeda-beda sehingga hal ini yang perlu dijadikan pertimbangan bagi pemerintah dimasing-masing wilayah untuk pengimplementasian smartcity.
“Terkait dengan pengembangan Smart City, kami sudah melaunching cukup lama, di tahun 2013, kebetulan pada saat launching kami di support oleh PT.Telkom. Terkait dengan implementasi Smart City, itu memang setiap daerah memiliki tantangan masing-masing karena pengembangan wilayahnya berbeda-beda, kalau kabupaten itu wilayahnya luas, kemudian infrastruktur juga belum banyak, sehingga topografis ini juga yang menjadi pertimbangan Smart City di tiap kabupaten” tutur Kepala Diskominfo Kota Semarang.
Lebih lanjut, beliau juga menyampaikan terkait Smart City dan kegiatan apapun memerlukan kolaborasi dan komitmen dari para pemangku kebijakan.
“Kami melaunching Smart City ini di tahun 2013 ini juga kolaboratif, disupport PT.Telkom waktu itu. Kalau Pemkot Semarang sendiri sampai hari ini baru bisa mengaliri 120 titik free WiFi. Tapi Telkom pada tahun 2013 sudah bisa mensupport kota Semarang dengan mengaliri titik free WiFi sebanyak 230. Ini merupakan support yang luar biasa” tambah Bambang.
Terakhir yang tidak kalah penting, menurut Bambang hal yang tidak kalah penting dalam pengembangan Smart City ialah faktor leadership. Support dari kepala daerah terkait pengembangan Smart City sangat menunjang keberhasilan Smart City bagi suatu wilayah.