Melejitkan Potensi Lokal Melalui Media Sosial

Menggandeng Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan pengelola media sosial kalurahan se-Kabupaten Bantul, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bantul menggelar workshop optimalisasi pengelolaan media sosial guna mendukung promosi potensi lokal pada Rabu (13/11/2024). Narasumber yang dihadirkan kali ini adalah Desi Suryanto, Asisten Manajer Digital Konten Strategis Harian Jogja.

 

Kepala Dinas Kominfo Bantul, Bobot Arrifi’ Aidin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa setiap desa atau kalurahan pasti memiliki potensi masing-masing. Tidak sulit untuk menemukannya mengingat secara umum Kabupaten Bantul dilimpahi banyak potensi baik dari sektor pariwisata, budaya, hingga pertanian.

 

“Setiap desa pasti memiliki potensinya sendiri-sendiri. Satu desa dengan yang lainnya bisa jadi tidak sama. Potensi ini sebetulnya bisa dipromosikan bahkan hingga ke level internasional. Salah satu strateginya dengan memanfaatkan media sosial,” ujarnya.

 

Senada dengan pernyataan tersebut, Desi Suryanto menegaskan bukan hal mustahil potensi desa bisa melejit ke internasional. Di paparan awal, Desi bahkan sudah menggebrak lewat judul Lokal Go Internasional.

 

“Mengapa media sosial dianggap strategis untuk mempromosikan potensi lokal? Yang pertama, jangkauannya luas. Melalui media sosial, kita bisa berinteraksi langsung dengan pengguna sekaligus bisa menguatkan citra daerah,” jelas Desi.

 

Menurut Desi, banyak jenis konten yang cocok diunggah ke media sosial; antara lain berupa foto, video, testimoni, storytelling, interaktif, hingga live streaming. Selain itu, Desi juga memberikan sejumlah tips efektif dalam pengelolaan media sosial.

 

“Kita bisa melakukan kolaborasi dengan influencer lokal. Ini bisa meningkatkan kepercayaan audiens. Kita juga bisa aktif terlibat dengan komunitas online. Dan jangan lupa selalu pantau performa konten,” imbuhnya.

 

Kendati media sosial adalah alat penting dalam promosi potensi lokal, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Pertama, soal konsistensi konten. Hal ini membutuhkan waktu dan ide yang berkelanjutan. Selanjutnya adalah perubahan algoritma. Sebab, mengelola media sosial juga butuh untuk mengikuti tren dan perubahan algoritma. Selain itu, keterbatasan sumberdaya seperti waktu, biaya, dan SDM, masih menjadi tantangan tersendiri dalam mengelola media sosial. (Els)