Konsep Smart City atau kota cerdas merupakan upaya mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, efektivitas pelayanan publik, serta efisiensi pengelolaan sumber daya daerah. Penerapan Smart City tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur digital, tetapi juga pada tata kelola pemerintahan yang partisipatif, kolaboratif, dan berorientasi pada kebutuhan warga.
Kabupaten Bantul merupakan salah satu daerah yang berkomitmen mewujudkan pembangunan Smart City secara berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Masterplan Smart City Kabupaten Bantul. Komitmen ini semakin kuat dengan peningkatan capaian Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Kabupaten Bantul yang telah berada pada kategori “Sangat Baik.” Capaian tersebut menunjukkan bahwa pondasi digitalisasi pemerintahan sudah terbentuk dengan kokoh. Namun demikian, keberhasilan Smart City tidak hanya bergantung pada tersedianya sistem dan infrastruktur teknologi, melainkan juga pada kualitas komunikasi antar unsur pemerintahan dan dengan masyarakat.
Dalam ekosistem pemerintahan daerah, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul memegang peran strategis sebagai perangkat daerah yang mengampu fungsi kehumasan dan komunikasi publik. Diskominfo tidak hanya bertanggung jawab terhadap penyebaran informasi dan pengelolaan media, tetapi juga berperan sebagai center of communication yang menjembatani arus informasi antara pemerintah daerah, perangkat daerah lain, serta masyarakat.
“Keberhasilan Smart City sangat bergantung pada bagaimana komunikasi publik dijalankan secara efektif, terbuka, dan kolaboratif,” ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi’ Aidin, dalam sambutannya dalam acara Forum Smart City dengan tema “Membangun Smart City melalui Komunikasi Publik yang Cerdas dan Kolaboratif”, Kamis (30/10/2025). Acara ini menghadirkan seorang praktisi komunikasi publik, Linda Widyastuti sebagai narasumber. Dalam paparannya, Linda menekankan bahwa komunikasi publik yang efektif merupakan kunci keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan kota cerdas.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi dan komunikasi pada zaman ini adalah sebuah keniscayaan. Oleh karenanya, komunikasi publik merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mewujudkan Smart City.
“Karena kini informasi adalah sebuah komoditi,” tegas Halim.
Maka sebagai pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan publik, masalah informasi ini harus terus kita sempurnakan. Menurut Halim, bagaimana respon publik terhadap pemerintah tergantung pada komunikasi yang dilakukan.
Melalui forum ini, diharapkan Diskominfo Bantul dapat menjalankan perannya sebagai penggerak utama komunikasi publik daerah, yang tidak hanya mengelola arus informasi, tetapi juga menginspirasi perubahan perilaku komunikasi seluruh pegawai agar semakin cerdas, terbuka, dan kolaboratif. Pada akhirnya, komunikasi publik yang efektif akan menjadi pondasi penting dalam membangun Smart City yang inklusif, terpercaya, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
